Wednesday, December 29, 2010

KOROSI

Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan. Contoh korosi yang paling lazim adalah perkaratan besi.

Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara) mengalami reduksi. Karat logam umumnya adalah berupa oksida atau karbonat. Rumus kimia karat besi adalah Fe2O3.nH2O, suatu zat padat yang berwarna coklat-merah.

Korosi merupakan proses elektrokimia. Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi itu berlaku sebagai anode, di mana besi mengalami oksidasi.

Fe(s) <--> Fe2+(aq) + 2e

Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari besi itu yang bertindak sebagai katode, di mana oksigen tereduksi.

O2(g) + 4H+(aq) + 4e <--> 2H2O(l)

atau

O2(g) + 2H2O(l) + 4e <--> 4OH-(aq)

Ion besi(II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion besi(III) yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, yaitu karat besi. Mengenai bagian mana dari besi itu yang bertindak sebagai anode dan bagian mana yang bertindak sebagai katode, bergantung pada berbagai faktor, misalnya zat pengotor, atau perbedaan rapatan logam itu.

Korosi dapat juga diartikan sebagai serangan yang merusak logam karena logam bereaksi secara kimia atau elektrokimia dengan lingkungan. Ada definisi lain yang mengatakan bahwa korosi adalah kebalikan dari proses ekstraksi logam dari bijih mineralnya. Contohnya, bijih mineral logam besi di alam bebas ada dalam bentuk senyawa besi oksida atau besi sulfida, setelah diekstraksi dan diolah, akan dihasilkan besi yang digunakan untuk pembuatan baja atau baja paduan. Selama pemakaian, baja tersebut akan bereaksi dengan lingkungan yang menyebabkan korosi (kembali menjadi senyawa besi oksida).

Deret Volta dan hukum Nernst akan membantu untuk dapat mengetahui kemungkinan terjadinya korosi. Kecepatan korosi sangat tergantung pada banyak faktor, seperti ada atau tidaknya lapisan oksida, karena lapisan oksida dapat menghalangi beda potensial terhadap elektroda lainnya yang akan sangat berbeda bila masih bersih dari oksida.

Tuesday, December 21, 2010

Konsep Penyusunan BOQ

Bagaimana membuat suatu BOQ yang baik....., share pengalaman aja ni, mengenai pembuatan BOQ, menurut saya membuat BOQ yang baik itu adalah tidak mubazir dan berlogika :

1. Perhatikan kondisi lapangan dimana proyek akan di laksanakan :
Yang menjadi pertimbangan adalah, sumber material yang akan digunakan, biasanya kita memanfaatkan material lokal yang terdekat pasir, aggregat (querry), AMP maupun Batching Plan, bahan additive yang akan di tambahkan.

2. Perhatikan material yang akan digunakan, harus sesuai dengan spesifikasi (sesuai dengan divisi).

3. Alat-alat yang dipergunakan diusahakan benar-benar digunakan dilapangan, mengakomodir semua kebutuhan lapangan jangan sampai mubazir dan tidak boros. (selanjutnya nanti pada post selanjutnya saya akan mencoba merinci alat-alat yang digunakan dalam pekerjaan struktur)

4. Penentuan harga satuan dan harga sewa, menggunakan patokan harga pekerjaan terakhir di lokasi terdekat dengan proyek, dengan minimal 3 sumber.