Monday, March 8, 2010

Pengecoran Beton

Apa saja yang harus diperhatikan pada saat pengecoran beton agar didapat hasil yang bagus?

Bila kita membeli beton readymix, pada saat beton segar keluar dari truck mixer / molen, sebaiknya dilakukan test slump terlebih dahulu untuk melihat apakah beton memiliki workability / mudah untuk dituang dan diratakan dalam cetakan bekisting / formwork. Tidak terlalu encer juga tidak terlalu keras. Test slump dilakukan dengan menuang beton mentah ke dalam cetakan besi berbentuk kerucut terpancung / Kerucut Abram's (kira-kira tinggi 30cm). Beton dimasukkan kemudian ditusuk-tusuk agar beton rata dan padat. Kemudian setelah penuh, cetakan kerucut diangkat perlahan-lahan, beton akan runtuh sebagian, ketinggian runtuh itu yang disebut nilai slump. Nilai rata-rata yang baik kira-kira sekitar 10 - 15 cm.

Selain itu setting time beton perlu diperhatikan, yaitu waktu yang diperlukan sejak pertama adukan beton ditambah air sampai reaksi semen air mulai mengeras. Biasanya sekitar 90 menit. Jangan mau apabila hendak ditambahkan air di truck mixer dengan alasan agar beton yang sudah mulai agak keras menjadi lebih encer karena akan mengurangi kekuatannya, bila perlu tolak / reject. Jangan pertaruhkan struktur anda. Hal yang tak kalah penting untuk dilakukan sebelum menuang beton adalah kebersihan formwork, jangan sampai ada kotoran, sisa gergajian kayu cetakan. Bila memungkinkan gunakan compressor udara untuk membersihkan.

Biasanya campuran Readymix, tidak selamanya konsisten (bisa disebabkan faktor kandungan air dalam agregat), penambahan air bisa dilakukan dengan ijin direksi/ pengawas lapangan, tetapi perlu diingat bahwa nilai slump harus memenuhi persyaratan.

Bagaimana bila kondisi hujan atau terdapat genangan air / mata air, apakah pengecoran masih tetap dilanjutkan? Bila dalam kondisi hujan sebaiknya, disiapkan terlebih dahulu pelindung diatas pekerjaan pengecoran (untuk mengurangi penambahan air) biasanya berupa kain terpal.
Bila kondisi pengecoran terdapat genangan air yang sulit dihilangkan, walapun melalui metode dewatering, perlu dihitung volume genangan air, dan dianggap sebagai faktor penambah air yang tidak mempengaruhi nilai slump (kondisi beton segar harus diperhitungkan dengan penambahan genangan air).

Pada saat menuang beton, tinggi jatuh beton tidak boleh lebih dari 1.5m, hal ini agar tidak terjadi segregasi atau pemisahan partikel dengan berat jenis lebih berat (kerikil) yang jatuh lebih dahulu dengan partikel pasir dan semen yang lebih ringan. Hal ini menyebabkan kekuatan beton jauh berkurang. Apabila memang susah terjangkau, dapat digunakan tremi atau pipa untuk menyalurkan beton

Beton yang sudah dalam cetakan / formwork harus digetar menggunakan alat vibrator agar partikel2 dalam beton merata dan lebih padat, Seluruh area harus dilakukan penggetaran. Setelah itu permukaan di siar agar rata dan halus.

Beton sudah selesai dicor, tapi pekerjaan belum selesai. Hal yang harus dilakukan adalah proses perawatan / curing beton. Proses ini diperlukan untuk menjaga suhu beton agar tidak terlalu drastis berubah dan menghindari penguapan yang terlalu cepat dan berlebihan. Beton mentah menimbulkan panas karena reaksi semen dengan air. Proses curing ini bisa dilakukan dengan menyiram dan merendam dengan air, dijaga agar permukaan selalu basah. Bisa juga dilakukan dengan menaruh korung goni basah di atas pelat beton yang baru di cor agar penguapan yang terjadi lebih kecil, siram air lagi bila karung goni mulai kering. Boleh juga menggunakan bahan kimia yang disebut curing compound, pengaplikasian jangka waktu nya ditetapkan dalam spesifikasi produk.

Bagaimana untuk beton yang urgent penggunaannya (dibawah 28 hari)? untuk beton yang sangat urgent sekali penggunaannya, maka untuk mendapatkan mutu yang akan dicapai, maka hal wajib yang harus dilakukan Engineer adalah menaikan mutu rencana beton, maka mutu beton yang harus dicapai diperhitungkan agar tercapai pada umur yang singkat 3 hari/ 7 hari.

No comments:

Post a Comment